16 Agu 2010

MEMANDANG DR SUDUT YG BENAR


Semoga anda bisa mengubah pandangan anda selama ini

Skenario 1
Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangka n kaki. Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.
Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita. “Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,” kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita. Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut? Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung
memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.
Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata, “Pak, handphone bapak barusan jatuh nih.” Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita).
Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga. Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita. Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita. “Halo, selamat siang, Pak.
Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang,” kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.
Orang yang menemukan handphone kita berkata, “Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nanti ya.”
Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui “orang baik” tersebut. Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.
Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan sepertinya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita tiba di rumah.
Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
“Bapak / Ibu yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang. Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya. Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. ” SMS pun dikirim dan tidak ada balasan. Kita sudah putus asa.
Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita..
Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya.. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu.
Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita. Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?
Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas? Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya.
Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.

Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun
dari kereta… Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.

Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini.
Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik? Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita, bukan?
Dia adalah orang pada skenario pertama.
Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik? Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu.
Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap
skenario.

-Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.
-Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.
-Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali.
-Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu. Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.


Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?
Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau suatu hal lain. Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita. Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa. Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut.Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?Sebaiknya tidak.

Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada. Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita.Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.

Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan. Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.

28 komentar:

  1. bisa saya serap dan pernah mengaLami pada skenario ke-4 dan memang yg bersangkuta memberikan reward, tetapi kembaLi Lg kpd pribadi masing2 antara peLaku2 di atas terkadang tdk demikian, karena skenario ke-4 kita Lakukan bLm tentu juga mendapatkan reward yg sama terkadang justru reward yg diberikan pd skenario pertama, atau sebaLiknya. seperti pada penyimpuLan di atas, ironis pd haL tsb karena adanya rasa ketidakpuasan dan bukan berarti mengeLuh atau menyesaLi. yg muncuL meLainkan keLuhan u/ bisa Lbh baik Lg sesuai dg tujuan masing2.

    BalasHapus
  2. Saya suka skenario petama wal hp langsung kembli tapi kita tak dapat merasakan btapa berharganya hp tersebut,tpi kita lebih merasa berterima kash pada yg telah menemukanny....nah jika skenario ke 4 kita jelas kesal mungkin kita akan mengeluarkan sumpah serapah dalam hati pda orang yg tlah menyimpan hp kita..tapi di sisi lain stelah kita mendapat kan kembli hp yg tlah di simpan bebrapa hari trsebut pasti lah kita merasa betapa pentingnya sebuah barang(hp) yg kita miliki dan kita pasti mengucpkn trimaksh yg sebesar-bsarnya pada orang yg tlah mengemblikannya dan memberinya reward...demikian yg ane bsa cerna wal...

    BalasHapus
  3. Saat bulan puasa gini skenario 1 kayaknya layak dilakukan untuk mendapatkan berkah.
    Buat tabungan masa depan di akhirat kawand

    BalasHapus
  4. bener sekali sob persoalannya cuma sudut pandang padahal sama-sama kehilangan, mestinya kalau dipikir memang yang kasus 1 pertama yang dapat banyak reward, cm kadang gini juga orang nggak langsung mengembalikan karena nggak tahu itu handphone kita , atau dapat handphonenya setelah kita turun

    BalasHapus
  5. Selamat bersantap sahur kawand.
    Skenario yang sangat memberi peringatan buat kita semua

    BalasHapus
  6. mirip pilm aja isi skenario brader. :D
    tp bener sih, bila kita melihat dari sudut yg salah maka persepsi kita juga akan salah.
    tp contohnya kok hape..kemaren ibukku hapenya ilang..:(

    BalasHapus
  7. hmmm, kl sy hp disembunyiin di dlm tas/ransel kcl aja deh..trs tasnya ditaruh di bsg dpn badan spy aman n ga terjatuh....he3....(becanda.com). Well, msg2 org tlg digariskan mempunyai takdir/garis hidup sndr2, jgn mengeluh, apalg memaksakan sesuatu, krn hidup spt perputaran roda, dimana ada kondisi tertentu yg mengharuskan kt hrs mengalami hal2 tsb, pasrahkan semua pd Sang Khalik, jgn mengeluh trs berusaha...intinya tetap lakukan yg terbaik, tp.....hrs dlm kondisi pasrah seutuhnya apapun grs hidup msg2...okay, great post...tfs teman...success 4 u...!

    BalasHapus
  8. @om rame:rekontruksi diatas banyak kita temukan dlm kehidupan kita sehari",tak jarang juga pd skenario 4 si penemu malah dpt hadiah cacimaki dr pemilik krna tdk lngsung memberikannya tnp mautau alasanx,atau hanya ucapan thanks ya(mantap gan,oke sob),atau bisa saja stlah penemu berkeliling mencari" alamat pemilik setelah ketemu,tdk juga mengucapkan apa" krna merasa g penting dgn u ucapan skedar thanks,

    @kawal:jng trllu di cerna sob,ntr makananya terlalu halus,usus besar tak lagi memiliki job... hahahah...

    @aby:kehilangan apa dulu nh by... klo aku kehilangan jerawat koq mlh senang ya(canda-red)

    @kang tomo:wah rupanya udh mulai bicara invest ms dpan nh, di buka aja deposito kang,jadi kita tnggal metik bunganya...

    @kang munir:kita niat untuk mengembalikan aj akan di CATAT oleh yg kuasa,aplg kita kembalikan pd empunya,tanpa di beri reward dr pemilik,kt dpt reward dr SANG PENCIPTA pemilik..

    @mbak tiwi:tapi prlu digarismerahi bu... klo cm kita pasrah krn memang sdh takdir,wah kita tunggu aja takdir kita slnjutnya tnpa usaha nyata...

    BalasHapus
  9. pake skenario ne...paket kejar tayang..hehehe

    BalasHapus
  10. wah bang,,, ane blum pernah nglamin nih,, tapi secara tidak langsung ane ngerti maksud ceritanya,,, maksih bang :),,, ane setuju untuk skenario pertama.... :),.. pertama lebiah baik...

    BalasHapus
  11. @odah:permintaan produser... sutradara maha leh..

    @mas elvind: kate pepatah ni kang.biar telat asal selamat....

    BalasHapus
  12. Hmmm... kita memang terkadang menyadari suatu nikmat Allah bila kita sudah kehilangan nikmat itu, trims pencerahannya sob.. ^_^

    BalasHapus
  13. bukan ikut-ikutan ya, skenario 1 kupilih...

    BalasHapus
  14. tambah banyak rasa kehilangan, tambah berterimakasih sama yg ngembalikan.. huhuhuhu

    aaa.. skenarionya ni ky nya~
    =.= hp hilang jer..

    BalasHapus
  15. @mbak ami: sifat alami dr seorang hamba....

    @bang chandra: hati" mencoblos no 1 bang,kita liat visi dan misinya(kyk pilkada aj ya)

    @takuya: hahahah, smoga hape ikam masuk skenario... apa habarnya tuh hp...?

    BalasHapus
  16. Wah dari semua yg pernah Sobat tulis ini yg paling bikin aku panteng banget bacanya hhe.... bener juga ya Sob....

    karena waktu ilang belum berasa kehilangan jadi malah ngasih rewardnya yg sampe nyimpen beberapa hari....padahal jasanya yg yg paling awal ngasih....

    bener tuh mesti Disyukuri semua yang dititipin sama Tuhan dihidup kita... mantabz bgt Sob....

    Semangat.....

    BalasHapus
  17. kerap kali rasa syukur akan muncul jika kita merasa kehilnagan sesuatu, menyesali sesuatu yang kita sia-siakan, demikian juga nikmat Alloh yang senantasa diberikan kepada kita setiap saat bahkan tanpa henti, tetapi kita tidak pernah mensyukurinya yang ada justru menghujat Alloh dengan hujatan "Tuhan Tidak Adil"

    BalasHapus
  18. yoi yoi.. kadang emang kita baru merasa memiliki setelah kehilangan.. he he berbuat baik kepada orang lain berarti berbuat baik pada diri sendiri :)

    BalasHapus
  19. patut menjadi renungan bagi kita semua sobat . .
    saya pilih skenario ke satu !

    BalasHapus
  20. alhamdulillah...mensyukuri segala sesuatu yg kita miliki..

    BalasHapus
  21. intinya penyesalan selalu datangnya belakangan sob..... ingatlah terus kepada Allah SWT... dan mensukuri apa yang telah Allah berikan untuk kita...

    BalasHapus
  22. klo yg saya ambil maknanya kurang lebih bgini bang, klo diibaratkan ke orang tua kita, selagi mereka masih ada dan masih membimbing jalan hidup kita, manfaatkanlah sebaik mungkin orang tua kita, tentunya dengan hal positif, seperti membalas budi mereka, memperhatikan mereka, merawat, dsb.

    BalasHapus
  23. bener mas artikelnya kereen......
    two thumbs for atrikel nya

    BalasHapus
  24. wah... skenario yang haru kita perhatikan.. terimakasih yaw..

    BalasHapus
  25. kayak mau bikin film om ada skenarionya :)
    kesorean nih om mampirnya sory yaaa

    BalasHapus
  26. Ada keikhlasan, ada kesabaran, ada banyak pembelajaran dari sekian sekenario yang ditawarkan. Bahwa hidup yang indah adalah telah mampu berbuat sesuai dengan kadar kemampuannya dengan diikuti keikhlasan dan kesabaran yang berujung pada rasa syukur atas apa yang dimiliki dan yang diberikan oleh Allah swt

    BalasHapus
  27. aku perlu banyak belajar tentang kehidupan di blog ini...
    terus terang pengalamanku masih sedikit, belum bnyak...


    sukses slalu sob...

    BalasHapus
  28. benar sekali kawand kita harus memandang dari sudut yang benar

    BalasHapus