28 Jul 2010

DUYUNG DI TELUK BALIKPAPAN


DUYUNG termasuk hewan laut yang paling langka di Indonesia saat ini di antara berbagai hewan langka yang harus dilindungi. Meski banyak orang menyebut binatang ini sebagai ikan duyung, namun hewan ini bukanlah ikan.
Serupa dengan lumba-lumba, duyung termasuk hewan mamalia. Induk menyusui anaknya. Perbedaan lainnya dengan lumba-lumba, secara anatomi, duyung lebih mirip gajah, tidak memakan ikan karena termasuk jenis mamalia herbivora, yang memakan rumput laut di padang lamun.

Dugong mempunyai ekor yang mirip dengan sirip ekor ikan paus, serta mempunyai bentuk kepala yang unik. Bentuk mulutnya bundar sehingga membuat dugong mudah mencari makan dengan cara menyapu permukaan laut. Mamalia ini termasuk dalam ordo sirenia, family dugongidae, dan genus dugong. Selain lucu, dugong juga memiliki badan yang cukup besar seperti kapal selam dengan panjang badan dewasa sekitar 2,5 - 3 meter dengan berat 225 - 450 kilogram. Dugong memiliki kulit abu-abu agak kebiruan dengan ketebalan sekitar 1 inchi dan licin.
Hingga saat ini, duyung mudah ditemukan di Madagaskar dan Afrika Timur melalui India sampai ke Australia. Tidak ada ilmuan yang dapat memastikan jumlah duyung yang masih bertahan di Indonesia. Hanya perkiraan antara angka 1.000 sampai 10 ribu ekor. Tapi ilmuan meyakini jumlah ini menurun drastis beberapa tahun terakhir.

Khusus di Kalimatan, diketahui ada lima lokasi ditemukannya duyung, yakni Teluk Balikpapan, Kota Waringin, Pulau Karimata, Teluk Kumai, dan Kepulauan Derawan. Pada tahun 1996, mamalia laut ini diumumkan telah punah di Kalimantan. Tapi empat tahun kemudian, binatang ini kembali ditemukan oleh Yayasan RASI (Rare Aquatic Species Indonesia) di Teluk Balikpapan dan masih bisa dilihat sampai sekarang.
Penurunan populasi duyung disebabkan banyaknya perburuan oleh manusia secara berlebihan untuk mendapatkan daging, dua pasang taringnya, serta bagian lainnya yang dapat dikomersilkan. Di samping itu pencemaran laut dan pengembangan usaha di pesisir dan daerah litoral yang menjadi sumber makanan dugong berada. Hal ini tidak sebanding dengan perkembangbiakan duyung yang lambat dan jumlah kelahiran yang terbatas. Fakta yang menyebabkan semakin berkurangnya populasi dugong.

Di Teluk Balikpapan, dugong pub terancam musnah. Ancaman utama akibat hilangnya padang lamun, yang merupakan pakan utama duyung. Lamun ini menghilang karena sedimentasi dan polusi kimia yang disebabkan munculnya perkebunan sawit, seperti perkebunan PT Agro Indomas di Kelurahan Pemaluan dan Sepaku (Kabupaten Penajam Paser Utara).
“Perusahan ini telah menanam sawit di sepanjang pesisir, tepian sungai, dan anak sungai. Secara hukum jelas tindakan ini ilegal, sebab mereka menanam sawit di zona penyangga,“ ungkap Stanislav Lhota, peneliti dari Departemen Zoologi Universitas South Bohemia Republik Cechnya yang mengabdikan sebagian hidupnya untuk menjaga kelestarian hewan yang terancam punah di Teluk Balikpapan.
Pembukaan perkebunan sawit ini berdampak pada perubahan kondisi air di Sungai Sepaku dan Pemaluan. Perubahan warna air dari cokelat kehijauan menjadi kuning juga dapat dilihat dari citra satelit.
Di sisi lain, perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) kayu akasia oleh PT ITCI Hutani Manunggal di Ulu Sungai Pemaluan dan Sepaku, juga dianggap sebagai sumber limbah herbisida yang dapat meracuni air. Tak hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga bagi padang lamun yang begitu penting bagi duyung.
Sementara sumber sedimen dan polutan kimia yang juga terjadi di padang lamun juga disebabkan pengembangan kawasan industri di sepanjang pesisir Kariangau. Merkuri dari limbah industri tidak hanya menumpuk di ikan yang dimakan masyarakat, tetapi juga di rumput laut yang dimakan dugong.
Pembangunan dua pabrik CPO (crude palm oil) di luar Kawasan Industri Kariangau, yakni, PT Dermaga Kencana Indonesia di kawasan lindung dan PT Mekar Bumi Andalas di kawasan mangrove, dipastikan menyebabkan Balikpapan tidak lagi memiliki pesisir yang sehat.

Bencana semakin lebih besar, karena banyak tambang batu bara yang dibuka di sepanjang Teluk Balikpapan, khususnya di Kabupaten PPU. Perusahaan besar seperti PT Sing-Lurus Pratama, diketahui terletak sangat dekat dengan habitat duyung dan merupakan sumber polutan yang sangat signifikan.
Keberadaan duyung juga terancam oleh lalu lintas kapal, pembuangan oli, pengecatan kapal, dan pembersihan kapal ketika berada di pelabuhan. Semua aktivitas manusia ini merupakan sumber polutan yang dapat memusnahkan rumput laut dan menyebabkan keracunan duyung.
“Kebisingan mesin kapal sangat mengganggu duyung. Ini menyebabkan mereka mencari makanan ke daerah-daerah yang lebih jauh,Bagi masyarakat Balikpapan dan sekitarnya yang ingin melihat duyung secara langsung di habitatnya, maka direkomendasikan untuk mendatangi kawasan Muara Sungai Tempadung. Meski kemungkinan untuk melihat mamalia ini sangat kecil.Tetapi Stanislav menyatakan, pembangunan pabrik CPO oleh PT Dermaga Kencana Indonesia di kawasan tersebut akan menyebabkan duyung akan dipaksa meninggalkan sumber makanan di kawasan tersebut.

Padahal duyung ini tidak lagi memiliki sumber makanan lagi selain di kawasan tersebut. Logikanya, pasti akan punah.Tapi ancaman terbesar bagi dugong tidak hanya disebabkan faktor yang telah diuraikan di atas. Masih ada faktor lainnya yang paling fatal, yakni pembangunan Jembatan Pulau Balang dan jalan penghubung sepanjang pesisir Teluk Balikpapan. Pembangunan yang diyakininya akan menyebabkan perambahan besar-besaran dan mengakibatkan deforestasi serta degradasi ekosistem.
“Pembangunan ini akan mengancam integritas ekologi seluruh Teluk Balikpapan, bukan hanya habitat duyung, tapi juga ekosistem lainnya yang hidup di Teluk Balikpapan,

41 komentar:

  1. Wah ada penemuan duyung atau Dugong ya Sob?? wah ternyata rupanya begitu toh Sob?? tak kira kaya yg di indosiar tuh cakep2 hhaa......

    Semangat N happy blogging!!

    BalasHapus
  2. salam kenal bang, sesuai janji di chat box semalem, ane bakalan ngubek2 postingan nih bang. hehe

    Dulu sya kirain juga gitu bang, putri duyung yah yang kyak di dongeng, cew cantik berbadan setengah manusia dan setengah ikan. Tapi dikenyataan dugong si duyung ini lebih banyak ikannya. Hahhaha.
    Oh iya sya juga sudah berkesempatan melihat langsung dugong di Taman SeaWorld Jakarta tahun 2007 silam. Mirip bnget dengan yang ada di photo anda bang.

    Maen ke blog newbie ya bang, butuh masukan. hhehe.
    Best Regards,
    Tito's Weblog

    BalasHapus
  3. wah,...semestinya pembangunan u kemajuan manusia jg memperhatikan keh yg lain, spy tdk membawa dampak negatif bg habitat lain tsb, apalg kalimantan kaya SDA, shg arah u pembangunan d drh tsb akn trs dieksplor...well,info yg menarik, tq....

    BalasHapus
  4. thanks ya sahabat atas komennya...

    BalasHapus
  5. sayang ya Kang, kerusakan lingkungan akibat global warming dan limbah industri mengancam habitat si duyung.

    BalasHapus
  6. lagi" nih perburuan hewan langka kek gini, setelah sebelumnya badak, skr giliran duyung ini.. para pemburu sama org yg punya pabrik sekitar situ kekna ga mikir kelangsungan hidup hewan tersebut, maunya enak sendiri !

    BalasHapus
  7. waduh baru tau nich gan ada mahluk beginian... tapi kok beratnya bisa sampe setengah ton yaaa,,,??? sehari makan berapa piring tuh...?

    BalasHapus
  8. waduh, harus kudu dijaga nih sob populasi duyung nya, jgn smpe ilang ditelan jaman, bs2 anak cucu kita ga tau tuh apa ikan duyung n cm bs liat gambarnya doank, ya mgkn slh stu cara simple nya, jgn membuang sampah di pantai, melaporkan ke pihak berwenang apabila melihat ada perusakan alam laut :)

    nice post sob, ditnggu artikel selanjutnya..

    BalasHapus
  9. jadi penasaran sob, pengen liat langsung, bentuk duyung itu seperti apa???

    BalasHapus
  10. hmmm
    kalo udah kayak gitu keadaannya [seperti yang ditulis mas etam itu] bahwa duyung atau dugong udah gak bisa nyaman lagi tinggal di habitatnya, kenapa pemerintah gak ngebuatin suatu cagar alam gitu yak?
    semacam badak di ujung kulon atau gajah di way kambas itu loh, kan jadi makhluk yang hampir punah ini bisa dirawat dengan intensif dan gak terganggu dengan segala persawitan atau batu bara bahkan lalu lintas kapal
    dan itu kok diem aja ya atau pemerintah belum tau kalo ada perkebunan sawit ilegal?
    hmmm, gimana ya?
    atau kita rame2 ngadu ke pemerintah?

    BalasHapus
  11. wah harus dijaga kelestariannya, dah sangat langka ada duyung di teluk balikpapan.. Nice Info!

    BalasHapus
  12. aku pengen renang bareng lumba2 cuy... ada kah di bpp???

    BalasHapus
  13. sudah hampir punah sekarang, dulu dilaut natuna termasuk yang banyak duyungnya, namun sering nyangkut dijaring dan masuk penrangkap ikan, maka sekarang sudah langka dan untuk melihat duyung berenang sekarang aja sudah susah.

    seumur2 saya baru sekali jumpa

    BalasHapus
  14. wuih, seumur hidup ane belum pernah nemuin duyung.

    BalasHapus
  15. Ikan Duyung itu ada, dan termasuk hewan Mamalia ya? Baru tahu sob, makasih infonya..

    BalasHapus
  16. jaga dan lestarikan lingkungan kita...

    BalasHapus
  17. duyungnya unik, tp kok kepa;lanya bikan manusia yh kaya di tv2

    BalasHapus
  18. Wah ternyata di teluk blikppan ada duyung y wal...bru tau ane wal...pikir ane duyung yg kaya di film2 wal...hehehe
    Thnxs info nya wal

    BalasHapus
  19. Saking lamanya gak pernah lihat sampe aku kira hanya cerita, tapi ternyata benar-benar ada. Bentuknya juga gak seperti di cerita TV itu ya gan.

    Kalimantan is the best untuk fauna-fauna yang unik dan langka. Sayang kalau ini akan punah, gimana generasi selanjutnya ya semua yang nyata hanya tinggal dongeng dan cerita.

    BalasHapus
  20. perlu dilestarikan supaya tidak punah, denger-denger air mata diyung berkhasiat ya?

    BalasHapus
  21. hebat memang alam Indonesia, tapi kira-kira bisa bertahan sampai kapan yah?
    mengerti bahwa manusia sering membuang dan mencemari lingkungan...

    BalasHapus
  22. sama dengan ferdinand sob aku baru tahu klau rupa duyung yang asli seperti ini, nice pict

    BalasHapus
  23. Manusia seharusnya bisa lebih bijak dan melindungi habitat satwa langka seperti ikan dugong ini...Jangan sampai kita hanya bisa melihat gambar2nya saja :(

    BalasHapus
  24. saya baru tau nih Om dengan ikan tersebut, bentuknya Lucu. monyong mode on, hehehe...
    semoga apa popuLasinya dapat diperbaiki oLeh pihak terkait dengan berbagai metode.

    INFO:
    karena banner-banner di bLog saya suka iLang-timbuL, maka ganti dengan Link. mohon maaf, harap makLum. mungkin karena udah terLaLu banyak nampung banner dan Link daLam satu koLom jadi para banner suka error kaLi yah.

    BalasHapus
  25. Wah info yang menarik nich Sobat,..
    harus dilestarikan nich Populasinya

    BalasHapus
  26. Rutinitas pagi gan.
    Ikan duyungnya keren apalagi kalo si putri duyung wah tambah keren tentunya.

    BalasHapus
  27. weleh-weleh apa tuh?ikan duyung yan aneh heheh..

    BalasHapus
  28. ikan duyung ternyata ikan yah, kirain yang kayak di fiLm-fiLm.
    ngeronda nih Om. seLamat istirahat yah, saLam sehat seLaLu.

    BalasHapus
  29. harus dipelihara tuh bang habitatnya, takut nanti punah ... makasih atas infonya.

    BalasHapus
  30. Bener2, suer.. baru tahu... dikirain duyung tu ikan yang kepalax mirip pacar gue.. ternyta..??! he.. salam kenal..

    BalasHapus
  31. ikan duyung aslinya kaya gitu ya kalah cantik sama putri duyung . . hehe

    BalasHapus
  32. mas tukeran link yuk sama blog saya yang baru . . :)

    BalasHapus
  33. wah......
    pengetahuan tentang hewan langka....

    semoga banyak yang membaca n tersadar betapa pentingnya hewan2 itu untuk generasi selanjutnya...

    BalasHapus
  34. Wah si Duyung masih mengudara Sob... Aku nunggu Update terbaru aja deh ntar hhe... maaf nie lagi ga bisa lama2 Sob.. aku pamit dulu ya.... Happy blogging n semangat!!!

    BalasHapus
  35. Ikan duyung.. hehehe.. boleh lah sobat kita ini, postingnya macam2 aja.. hahaha

    BalasHapus
  36. wow..sampai sekarang saya tidak pernah melihat ikan duyung :D haha..
    mau tukeran link boss? balas komen di blog saya ya..terima kasih..

    BalasHapus
  37. Komentar kedua.. Makasih infonya sob

    BalasHapus
  38. wah..cepat sekali membalas komen di blog saya..terima kasih banyak ya..
    boss, mau tukeran link ga? atau follow2an aja?

    BalasHapus
  39. Wah..ikan duyung baru liat di gambar doank..yang sering aku liat ikan mujair.sama gurih nya gak?.hehe just kiding

    BalasHapus